MACAM – MACAM VARIABEL
1.
Variabel Kuantitatif.
a.
Variabel diskrit ( nominal,kategorik) yaitu
variabael 2 kutub berlawanan. Contoh:
·
Kehadiran : hadir, tidak hadir
·
Jenis kelamin : laki-laki, perempuan.
Variabel Ordinal : variabel tingkatan.
Contoh: Sinta terpandai, Rani pandai, Yunita
tidak pandai.
Variabel Interval : variabel jarak.
Contoh: jarak rumah Arif kesekolah 10 km, sedangkan
Mita 5 km maka variabel intervalnya adalah 5 km.
Variabel
Ratio
: variabel perbandingan (sekian kali).
Contoh: berat badan Hendra 80 kg, sedangkan
berat badan Vian 40 kg, maka berat badan Herman 2 kali lipat Upi.
2.
Variabel Kualitatif adalah variabel yang menunjukkan
suatu intensitas yang sulit diukur dengan angka.
Contoh : kedisiplinan, kemakmuran
dan kepandaian.
3.
Variabel Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus,
Prediktor). Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
4.
Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output,
Kriteria, Konsekuen). Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena
adanya variabel bebas.
Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel Independen Motivasi Pembelian = Variabel Dependen.
Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel Independen Motivasi Pembelian = Variabel Dependen.
5.
Variabel Moderator.
Merupakan variabel yang mepengaruhi
(memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan
dependen. Variabel ini sering disebut sebagai variabel independen kedua.
Contoh: Anak adalah variabel yang memperkuat hubungan suami isteri.
Pihak ketiga adalah variabel yang memperlemah hubungan suami isteri.
6.
Variabel Intervening (Antara).
Merupakan variabel yang
menghubungkan antara variabel independen dengan variabel dependen yang dapat
memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat diamati atau diukur.
Contoh: Hubungan antara Kualitas Pelayanan (Independent) dengan
Kepuasan Konsumen (Intervening) dan Loyalitas (Dependen).
7.
Variabel Kontrol.
Merupakan variabel yang dikendalikan
atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen
tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga
penjual (sales force) yang lulus D3 dan S1 maka harus ditetapkan variable
control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim kerja yang sama, dan
lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah perbedaan
penampilan karyawan karena faktor pendidikan.
JENIS-JENIS HUBUNGAN
ANTAR VARIABEL
Jenis-jenis
hubungan antar variabel terbagi atas tiga (3) yaitu :
1.
Hubungan
simetri
Simetri Terdapat
hubungan antar variabel dan bersifat tidak ada yang saling mempengaruhi (Non kausalitas).
Hubungan
simetri terjadi jika variabel X berhubungan
dengan variabel Y, akan tetapi terjadinya hubungan itu secara kebetulan
saja. Dengan hal ini, variabel X dan
variabel Y tidak dikategorikan sebagai variabel
pengaruh dan variabel tidak terpengaruh. Dilihat dari sudut pandang
ilmiah konsep hubungan ini seperti tidak rasional, akan tetapi di dalam
perilaku manusia keseharian yang unik, hubungan itu nyata adanya.
Hubungan Simetris
adalah hubungan dimana variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi
oleh variabel lainnya, hal ini dapat terjadi bila variabel-varibel (1) merupakan
indikator dari konsep yang sama; (2)
merupakan akibat dari faktor yang sama; (3) berkaitan secara fungsional,
dan (4) berhubungan secara kebetulan. Apabila dalam fakta-fakta penelitian
ditemukan macam hubungan yang demikian maka diperlukan pengkajian yang lebih
mendalam tentang kemungkinan-kemungkinan terdapatnya variabel-variabel lain
yang berpengaruh.
Contohnya :
Variabel
tinggi badan (Y₁)
dan variable berat badan (Y₂) merupakan
variable terikat yang dipengaruhi oleh variabel pertumbuhan (X). Kedua
variable terikat berhubungan tetapi variable yang satu tidak diengaruhi
variable lainnya. Secara visual hubungan tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut:
2.
Hubungan
Asimetris
Asimetris Hubungan antar variabel yang terjadi bersifat
kausalitas dimana variabel yang satu
mempengaruhi variabel lainnya.
Hubungan
asimetris terjadi jika satu atau beberapa
variabel memengaruhi satu atau beberapa variabel lain, akan tetapi tidak
sebaliknya. Dalam hal ini, hanya X sebagai variabel pengaruh yang mempengaruhi
Y sebagai variabel terpengaruh. Hubungan antar variabel itu hanya bersifat satu
arah.
Hubungan Asimetris
adalah hubungan apabila terdapat variabel suatu variabel yang mempengaruhi
variabel lainnya. Terdapat enam tipe hubungan asimetris yaitu hubungan antara :
(1) Stimulus dan respon; (2) Disposisi dan Respon; (3) Ciri individu dan
Tingkah laku; (4) prakondisi dan akibat; (5) Immanen; (6) tujuan dan cara.
Dengan memahami macam-macam hubungan
tersebut, peneliti akan terbantu dalam menentukan konsep dan atau variabel yang
akan diteliti serta macam hubungannya sehingga terhindar dari kerancuan
teoritis dalam penentuan indikator (operasionalisasi) variabel/Konsep ,
umumnya dalam penelitian sosial dan
pendidikan hubungan antara variabel yang menjadi fokus penelitian lebih banyak
mengacu pada hubungan Asimetris, dan paling tidak tercakup dalam enam macam
hubungan seperti tersebut di atas. Untuk lebih jelas berikut ini akan
dikemukakan contoh-contoh hubungan :
No |
Macam
Hubungan
|
Hubungan
antar Konsep/Variabel
|
|
Bebas
(X)
|
Terikat
(Y)
|
||
1
|
Stimulus –
Respon
|
Kompensasi
|
Motivasi
Keja Guru
|
2
|
Disposisi –
Respon
|
Kecerdasan
Emosi
|
Kinerja Kepala Sekolah |
3
|
Ciri Individu
- T Laku
|
Tingkat
Pendidikan
|
Produktivitas
Kerja
|
4
|
Prakondisi -
Akibat
|
Quality of Work Life |
Kepuasan
Kerja
|
5
|
Immanen
|
Jumlah
Pegawai
|
Span
of Control
|
6
|
Cara – Tujuan
|
Disiplin
|
Prestasi
Siswa
|
Hubungan variabel asimetris dibedakan menjadi dua,
yaitu:
Hubungan
variabel bivariat : hubungan antara dua variabel.
Contoh hubungan
asimetris bivariat :
Hubungan
kecerdasan intelektual (X) dengan prestasi belajar (Y). Siswa yang mempunyai
kecerdasan intelektual yang tinggi, presteasi belajarnya juga tinggi.
Secara visual
hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Hubungan
variabel multivariat :
hubungan antara tiga variabel atau lebih.
Contoh hubungan asimetris multivariate:
Hubungan
kecerdasan intelektual (X₁),
kecerdasan emosional (X₂),
dan motivasi belajar (X₃)
dengan prestasi belajar (Y).
Secara
visual hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
3.
Hubungan
Resiprok
Resiprok
hubungan
antar variabel yang terjadi bersifat saling mempengaruhi ( kausalitas bolak
balik ).
Hubungan timbal balik
adalah hubungan antara variabel satu dengan variabel lain dimana masing-masing
variabel dapat menjadi sebab dan juga akibat, dalam hubungan macam ini sulit
ditentukan mana variabel penyebab dan mana variabel akibat, karena bisa saja
pada satu saat menjadi penyebab dan pada saat lain menjadi akibat.
Hubungan variabel dikatakan bersifat
timbal balik jika variabel yang satu mempengaruhi variabel lainnya dan sebaliknya.
Contoh hubungan
variabel secara timbal balik :
Variabel rasa percaya diri (X)
mempengaruhi prestasi belajar (Y) dan sebaliknya, prestasi belajar juga
mempengaruhi rasa percaya diri.
Hubungan
semacam ini dapat digambarkan sebagai berikut: