Jumat, 26 September 2014

Pemvakuman AC

Pemvakuman AC

Pemvakuman Instalasi
Sebelum kompresor diisi dengan refrigeran, perlu dilakukan proses pemvakuman terlebih dahulu. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tidak ada kotoran-kotoran, uap air (bunga es) dan udara di dalam kompresor dan pipa-pipa refrigeran yang dapat menyebabakan tejadinya
penyumbatan di pipa kapiler.
Adapun langkah-langkah pemvakuman sistem dapat dilakukan sebagai berikut:
1) Memasang manifold gauge pada sistem.
2) Menghubungkan selang warna kuning kepentil isi/buang yang terdapat pada kompresor.
3) Menghubungkan selang warna biru kepompa vakum.
4) Menghubungkan selang warna merah ke tabung refrigeran.
5) Menutup rapat katup merah dan biru yang terdapat pada manifold gauge.
6) Menghidupkan pompa vakum, kemudian membuka katup warna biru pada manifold gauge, biarkan selama ± 20 menit sampai tekanan pada manifold gauge compaunt mencapai –30 inHg.
7) Membuka katup warna merah pada manifold gauge untuk membuang udara yang terdapat pada selang warna merah.
8) Menutup semua katup pada manifold gauge setelah kondisi vakum tercapai, dan mematikan pompa vakum.
9) Membiarkan kondisi ini ± 10 menit dengan mempertahankan tekanan pada manifold gauge.
10) Jika terdapat kenaikan tekanan setelah langkah no. 9 berarti terdapat kebocoran pada sistem, lakukan pemeriksaan ulang dan memperbaikinya.
11) Mengulangi langkah pemvakuman no. 1 sampai no. 9 hingga diyakini tidak terjadi kebocoran.

Pompa vakum (alat untuk memvakumkan)

Pompa vakum diperklukan untuk mengosongkan refrigeran dari sistem sehingga dapat menghilangkan gas-gas yang tidak terkondensasi seperti udara dan uap air. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu kerja mesin refrigerasi. Uap air yang berlebihan dalam sistem dapat memperpendek umur operasi filter drier dan penyumbatan khusunya pada bagian sisi tekanan rendah seperti di katup ekspansi. Adanya gas-gas tak terkondensasi dalam sistem akan menghalangi perpindahan panas di kondensor dan evaporator, dan menaikan tekanan keluaran (discharge). Adanya air juga menyebabkan korosi, penimbuanan kerak dan menyebabkan pelumas jadi asam.
Untuk proses vakum yang baik, pompa vakum harus mampu mengosongkan sampai dengan tekanan 20-50 mikron air raksa. Untuk meliahat tekananvakum diperlukan alat pengukur tekanan vakum yang dapat mengukur tekanan dari 5 sampai 5000 mikron Hg. Apabila tidak memiliki alat pengukur vakum, maka sistem harus dipompa selama paling tidak setengah jam setelah penunjuk tekanan di gaugemanifold menunjukan – 30 inci/-760 mmHg/0 milibar.

Ketika melakukan pengisian refrigeran ke dalam sistem harus dihindari masuknya air, udara atau debu ke dalam sistem. Ketiga zat tersebut sangat berbahaya bagi sistem pendingin karena akan mempengaruhi performance mesin dan juga efek pendinginan. Masuknya zat-zat tersebut bisa melalui berbagai macam cara diantaranya: instalasi yang tidak sempurna, kebocoran pada sistem, minyak pelumas yang basah, pengisian refrigeran yang tidak sempurna dan lain-lain. Usaha yang bisa dilakukan untuk mengeluarkan zat berbahaya dari dalam sistem yaitu dengan cara memasang pengering kimia pada liquid line dan melakukan evakuasi (pemvacuuman). Pengering kimia yang banyak dipakai adalah silica gel, calcium chloride dan activated alumina. Proses evakuasi adalah penghampaan udara dengan jalan menyedot semua gas dan uap dari dalam sistem dengan menggunakan pompa vakum. Dengan jalan menimbulkan dan membiarkan hampa tinggi (deep vacuums) pada sistem dalam jangka waktu yang cukup lama, sejumlah air akan dikeluarkan untuk meyakinkan derajat kekeringan pada sistem yang normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar